Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 07:18:29【Resep Pembaca】560 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(2871)
Artikel Terkait
- BPOM respon sirop obat dari India diduga ber
- SPPG Polri di Palmerah siap beroperasi
- Kemenkes edukasi warga Manokwari soal sistem rujukan kesehatan
- BGN gelar bimtek penjamah makanan program MBG di Bekasi
- DPR ingatkan Kemenhan agar gandeng BPOM distribusi vitamin ke SPPG
- Menggeser pusat gravitasi ekonomi Indonesia
- Dinkes Pamekasan bina SPPG cara mencegah keracunan makanan
- BGN gelar bimtek penjamah makanan program MBG di Bekasi
- PBB tingkatkan dukungan bagi pengungsi di Darfur Utara, Sudan
- Kulit terbakar matahari panas? Kenali gejala dan penanganan "sunburn"
Resep Populer
Rekomendasi

Singapura tarik produk kismis usai ditemukan alergen

Ibu Negara Brasil berpesan utamakan pangan lokal untuk kesuksesan MBG

Mendukbangga nilai program MBG untuk 3B di Kepri sudah tepat sasaran

Guangxi sambut era baru industri ulat sutra yang lebih cerdas

BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG

Kemensos bidik peluang penyandang disabilitas jadi koki SPPG

Kulit terbakar matahari panas? Kenali gejala dan penanganan "sunburn"

Yili Raih Dua IDF Dairy Innovation Awards di World Dairy Summit 2025